Bukan Dari Garis Keturunan
Setelah aku mulai terjun dalam dunia sastra, karena beberapa penghargaan yang aku terima. Banyak orang bertanya-tanya kepadaku “Apakah ada seorang diantara keluarga Frater, yang pernah menjadi seorang penyair?” jawabannya, Tidak ada! Hal ini pernah juga diungkit oleh penyiar RRI Pro 2 FM Manado, saat mengundangku untuk menghadiri Acara Numpang-Nampang pada tahun 2019. Pertanyaan yang senadah ini, akhirnya dibongkar oleh penyiar saat itu. Bahwa menjadi seorang penulis muda bukanlah datang dari seorang keluargaku/keturunan, tetapi hal itu datang dari niat dan mimpiku untuk menjadi seorang penyair Indonesia. Akhirnya, niat dan mimpi itu menghantarku untuk mulai memberanikan diri dalam mengikuti berbagai event LPN hingga sekarang ini.
Bagiku menulis itu surgaku. Karena untaian yang tergores dalam ungkapan hati bersamaan sajak-sajak itu, adalah sungguh-sungguh jiwaku yang hidup di dalamnya. Seluruhnya aku salurkan bukan dari angan-angan belaka; namun semuanya tersurat oleh suara yang tulus membimbingku dalam itu. Dan suara itu aku percaya bahwa itulah Dia, yang memberiku talenta ini. Sehingga, dengan berjalanannya waktu, aku mulai percaya diri untuk bersaing dalam dunia sastra; walau dalam sebuah event karyaku pernah “ditolak” berkali-kali karena pendobolan kata. Dari disitulah aku belajar dan menyadari bahwa menjadi seorang penulis pemula, bukanlah satu hal yang mudah, seperti membalik telapak tangan. Tetapi membutuhkan kesabaran, kesetiaan dan ketenangan jiwa, agar kelak bisa menghantarku pada “kamus” puisi yang kini masih kuhidupi dalam perjalanan panggilanku ini, sebagai calon Imam Biarawan MSC.
Akhirnya, dalam rasa kekagumanku pada kiasan-kiasan yang terlantun dalam sajak goresan hatiku yang telah diterbitkan oleh beberapa event, semakin membuatku mencinta akan hal itu. Sembari tetap bersyukur kepada Dia, yang sudah memberiku karunia yang berharga ini. Sehingga, mampu menembus hati para pembaca; dan mengangkat hal yang baru tentang dunia, alam dan juga rupa-rupa pergumulan yang dihadapi manusia pada umumnya, seperti yang aku rasakan juga. Dari semua karyaku yang telah diterbitkan, bukan karena sengaja atau kebetulan, tetapi dari perjuangan dan mimpiku, agar kelak namaku juga terdaftar sebagai sang legendaris penyair Indonesia. Yang nanti mengharumkan nama tarekat dan almamaterku dan semua mereka yang selalu mendoa dan mendukungku. Salam literasi!