Rangkaian pertemuan OGF (Ongoing Formation) MSC BALITA 2025 memasuki bagian kedua pada tanggal 2-5 September 2025, yang difokuskan pada refleksi pengalaman pastoral para imam muda. Pertemuan kali ini dibimbing oleh P. Petrus Suroto MSC, yang mengajak para peserta untuk merenungkan lima tahun pertama mereka dalam pelayanan imamat.https://www.tiktok.com/@msc.indonesia/video/7545729210183060754?is_from_webapp=1&sender_device=pc&web_id=7532485874643682824
Saling Berbagi Kisah: Suka, Duka, dan Rahmat
Sesi permenungan dimulai dengan sebuah pertanyaan yang terasa sederhana namun menyentuh: “Apa kabarmu?” Pertanyaan ini membuka ruang bagi para peserta untuk saling berbagi cerita tentang suka dan duka, tantangan dan kebahagiaan yang mereka hadapi di tempat pelayanan masing-masing. Terjadi momen-momen yang penuh kehangatan di mana mereka mengakui betapa kisah hidup rekan-rekan mereka sungguh meneguhkan dan membebaskan. Kisah-kisah ini menjadi cermin yang memperlihatkan realita pelayanan, sekaligus menjadi sumber kekuatan bagi satu sama lain.
Merangkul Krisis sebagai Rahmat
Di hari ketiga, permenungan mendalam dilanjutkan dengan mengajak para peserta melihat pengalaman hidup dari sudut pandang yang lebih luas. Mereka diajak untuk meyakini bahwa tangan Tuhan senantiasa bekerja dalam setiap perjalanan hidup, bahkan di tengah berbagai tantangan dan kesulitan.
Puncak permenungan terjadi di hari keempat, di mana P. Suroto memimpin para peserta untuk menyelami makna krisis. Ia menegaskan bahwa krisis, ketika dihadapi dengan tepat, bukanlah sebuah kutukan, melainkan sebuah rahmat. Ini adalah kesempatan untuk bertumbuh dan diperkaya secara spiritual.
Di akhir pertemuan, para peserta mengungkapkan apresiasi yang mendalam. Mereka merasa bahwa bimbingan dari P. Suroto yang penuh hikmat, ditambah dengan keterbukaan dan kesediaan untuk berbagi dari setiap peserta, merupakan tanda nyata karya Roh Kudus yang hadir dan menaungi pertemuan OGF kali ini.
Bagian kedua pertemuan OGF MSC BALITA 2025 ini berhasil menjadi ruang yang aman dan berharga bagi para imam muda untuk berefleksi, saling menguatkan, dan menemukan kembali makna mendalam dari panggilan pelayanan mereka.





Tinggalkan Balasan