Turut berduka cita atas meninggalnya Pater Aloysius Lerebulan MSC, biasa dipanggil Pastor Alo.
Pastor Alo terlahir pada 19 Juni 1950 di Inglei, Kepulauan Tanimbar dan ditahbiskan pada 7 Januari 1979. Sejak kecil Pastor Alo sudah terpanggil untuk berkarya sebagai imam MSC, maka beliau memutuskan untuk masuk seminari dan menempuh pendidikan menengah pertama dan atas di Seminari St. Yudas Thadeus Langgur.
Seusai ditahbiskan, Pastor Alo berkarya menjadi formator di Skolatiskat MSC Pineleng dan sekaligus menjadi tenaga pengajar (dosen) di Sekolah Tinggi Filsafat Seminari Pineleng. Beliau mengajar teologi moral dengan spesialisasi Moral Baptis dan Moral Keluarga, juga mengajar Pendidikan Pancasila, Ajaran Sosial Gereja, dan pernah mengampu pelajaran Liturgi dan Homiletika, sehingga dari bahan kuliahnya beliau menghasilkan beberapa buku tentang homiletika.
Oleh para mahasiswa, Pastor Alo disebut sebagai ‘Papi Alo’ dan menerima panggilan itu dikarenakan perannya sebagai bapak dan pendamping para mahasiswa. Kepribadiannya yang riang gembira tergambar juga dengan sangat jelas ketika beliau dipercayakan tugas sebagai moderator Karismatik Keuskupan Manado dalam kurun waktu yang cukup lama. Pater Alo juga aktif terlibat dalam gerakan “eksorsisme”, melalui katekese dan penanganan langsung mereka yang mengalami gangguan fisik maupun psikis.
Pastor Alo menghabiskan masa pensiunnya di Biara MSC Pal 3, sejak tahun 2020. Meski demikian beliau tetap berkarya, kali ini sebagai ‘youtuber’ yang mengajarkan tentang eksorsisme. Pada misa Minggu Prapaskah II, Pastor Alo mengakui kalau beliau merasa kurang enak badan dan segera dilarikan ke Rumah Sakit Siloam Manado. Usaha medis telah diusahakan, tapi pada akhirnya Pastor Alo menghembuskan nafas terakhirnya pada Minggu, 25 Februari 2024, pukul 23.30 WITA.