1. Asrama Putera dan Puteri Meranti, Kalimantan Barat
Diprakarsai almarhum Pastor Bosco Ngelyaratan MSC pada tahun 2014, Asrama Meranti didirikan demi menampung anak-anak daerah terpencil untuk mendapat pendidikan yang lebih baik. Pada Agustus 2020, asrama ini menampung 21 anak (7 anak SLTA dan 14 SLTP). Seluruh operasional asrama khususnya biaya hidup menjadi tanggungan MSC. Orang tua berkontribusi sesuai kemampuan. Didampingi Bruder Friben MSC anak-anak dilatih mandiri lewat pertanian dan dilibatkan dalam pelayanan ke kampung yang jauh.
ASRAMA PUTERA DAN PUTERI MERANTI
Jln. Pramuka, No. 29, Darit, Kec. Menyuke, Kab. Landak 78364, Kalimantan Barat.
2. Panti Asuhan Petrus Vertenten, Merauke, Papua
Panti Asuhan Petrus Vertenten MSC di bawah naungan Yayasan Amam Bekai, didirikan tahun 2007, untuk menyediakan “rumah” bagi anak-anak yang hidup dengan HIV/AIDS. Dengan adanya panti ini, diharapkan anak-anak dengan HIV/AIDS mendapatkan kehidupan yang layak baik secara fisik, psikologis, sosial dan spiritual. Dalam perjalanannya, karya ini didukung oleh Pastor Lambertus Somar MSC dan Makindo Group. Sebagai unit pelaksana pusat rehabilitasi, karya di bawah naungan Yayasan Amam Bekai ini mendapat pengakuan Dinas Sosial.
PANTI ASUHAN PETRUS VERTENTEN
Jl. Trans Papua – Cigombong, Kelurahan Kamundu, Distrik Merauke, Merauke Papua.
Narahubung: Pastor Johni Astanto MSC.
3. Panti Asuhan Amam Bekai Chevalier
Berdiri 1 Juni 2007, Panti Asuhan Amam Bekai Chevalier yang dikelola Yayasan Amam Bekai, merupakan “rumah” bagi anak-anak sehat yang terlantar karena orang tua mereka menjadi korban HIV/AIDS. Dalam bahasa lokal (Bahasa Marind), Amam Bekai berarti hati yang berbelas kasih. Panti ini menampung anak-anak suku asli Papua yakni suku Marind, Muyu,Mandobo, Asmat, Mappi serta suku lainnya. Dengan bantuan para donatur, panti ini menempati gedung baru, yang diberkati tanggal 21 September 2018.
PANTI ASUHAN AMAM BEKAI CHEVALIER
Jln Kimam No 2A Merauke. Kelurahan Maro. Kabupaten Merauke, Provinsi Papua.
Narahubung : Br Yosafat Manuel MSC.
4. Asrama Putera Puteri Chevalier
Berdiri tahun 2019, Asrama Putra Putri Chevalier di bawah naungan Yayasan Andreas Sol merupakan wujud tanggung jawab dan keprihatinan atas kehidupan anak-anak pelosok Pulau Buru dan Aru yang jauh dari akses pendidikan memadai dan perlu pendampingan untuk mengembangkan diri. Sampai dengan Oktober 2020, Asrama Putra Putri Chevalier menampung 20 anak terdiri dari 5 Laki-laki dan 15 perempuan dengan komposisi 9 anak bersekolah di SMK Grafika dan 11 anak bersekolah di SMP Andreas.
5. Panti Asuhan Andreas Putera, Langgur
Panti Asuhan Andreas, Langgur merupakan panti asuhan putra yang yang dikelola Kongregasi Misionaris Hati Kudus (Tarekat MSC). Panti asuhan ini mempunyai program pembinaan antara lain peternakan ayam, peternakan babi, dan usaha warung. Yayasan Siwa Lima menaungi panti asuhan ini.
PANTI ASUHAN ANDREAS
Jln. Dolorosa No. 1, Langgur, Maluku Tenggara.
Narahubung : Br. Brigrith Goeltom MSC.
6. SMA Santo Joseph, Tanah Merah, Boven Digoel
Kabupaten Boven Digoel merupakan daerah yang sangat luas. Sebagai daerah baru, menyediakan fasilitas pendidikan Katolik yang baik merupakan hal penting. Dalam naungan Yayasan Amam Bekai, Pastor Robertus Sukiswadi MSC bersama beberapa tokoh Awam Katolik (Rufus Burok, Quintus Syukur, Yohanis Wati) mendirikan SMA Santo Yoseph, Tanah Merah, tahun 2014.
SMA Santo Yoseph memiliki visi untuk mewujudkan sekolah yang berbudi luhur dan cinta lingkungan. Kedua visi ini menjadi pegangan erat dalam proses belajar mengajar yang dijalankan dimana para siswa semangat menjalankannya. SMA Santo Yoseph juga dipercaya oleh banyak orang tua dikarenakan kedisiplinan serta prestasinya yang begitu banyak. Beragam kesan dan pesan dari perwakilan siswa juga mengatakan bahwa hubungan antara guru dan murid terjalin dengan sangat baik, disertai berbagai pengalaman berharga yang dapat membantu untuk menggapai cita-cita mereka kelak.
7. SMA Entrepreneurship Chevalier Anasai, Merauke
Demi pengembangan diri orang-orang asli Papua, Pastor Lambertus Somar MSC dan para misionaris MSC mendirikan SMA Enterpreneurship Chevalier Anasai, Merauke. Sekolah di bawah naungan Yayasan Amam Bekai ini bertujuan untuk mendidik anak-anak asli Papua agar memiliki spirit wirausaha. Dengan dukungan Yayasan Kasih Mulia, fasilitas pendukung selesai dibangun tanggal 8 Agustus 2019. Pada Tahun Ajaran 2020/2021, sejumlah 76 anak bersekolah dan ditampung dalam asrama di bawah bimbingan imam MSC dan guru untuk menghasilkan sosok mandiri dalam masyarakat.
SMA ENTREPRENEURSHIP CHEVALIER
Anasai Center, 75 km dari Merauke.
Dikarenakan begitu rendahnya kondisi pendidikan di Papua, terdapat kesulitan mendapatkan keuntungan dari perkembangan yang dialami daerah di Indonesia lainnya sehingga MSC Papua bergerak untuk membantu dengan slogan ‘Option for Papua’. Dengan didirikannya sekolah Anasai Center Merauke, baik siswa maupun masyarakat juga mendapatkan kesempatan untuk turut bergerak maju seiring perkembangan yang terjadi di daerah lain di Indonesia.
Misi utama Anasai Center Merauke adalah mengembangkan pendidikan bagi anak-anak Papua, baik secara intelektual maupun keterampilan melalui aneka kegiatan ekstrakurikuler. Di sekolah ini pula, anak-anak dari berbagai latar belakang suku di Papua dapat belajar bersama dan semakin bersatu padu.
Saat ini sekolah fokus pada pembinaan dan pengembangan intelektual siswa dikarenakan pendidikan dasar masa kecil seperti calistung pun sangat minim sehingga diperlukan sebuah lembaga yang berbesar hati untuk dapat membantu mereka. Untuk mencapai tujuan ini, diperlukan guru-guru dengan hati yang besar yang dapat mendidik dan membina siswa yang disertai dengan sekolah dan asrama Anasai yang memiliki fasilitas lengkap yang telah didirikan oleh yayasan sekolah bersama dengan tarekat MSC.
8. SD Jacobus, Ambon
Dalam naungan Yayasan Andreas Sol, SD Jacobus didirikan untuk memfasilitasi akses pendidikan bagi anak-anak yang tinggal di desa-desa pinggiran kota Ambon, yang tidak dapat menjangkau sekolah Katolik di kota. Yayasan Andreas Sol menyediakan 10 guru dan pegawai tata usaha. Pada Oktober 2020, ada 118 peserta didik yang mengenyam pendidikan di sekolah ini.
9. SMP Santo Andreas, Ambon
Lokasi SMP Santo Andreas berdekatan dengan SD Jacobus. Sekolah ini didirikan untuk menampung alumni SD Jacobus agar dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan SMP. Sekolah di bawah naungan Yayasan Andreas Sol ini, memilki 16 guru, dan 4 pegawai tata usaha. Pada Oktober 2020, jumlah murid SMP Santo Andreas adalah 75 peserta didik.
10. Unit Smk Grafika dan Teknologi Santo Andreas Ambon
Menciptakan tenaga siap kerja dan mampu bersaing dalam dunia kerja adalah motivasi didirikannya Sekolah Menengah Keguruan Grafika dan Teknologi Mobile Santo Andreas Ambon pada 2017. Langkah ini merupakan terobosan yang membanggakan bagi dunia pendidikan di daerah. Hasil kerjasama dengan berbagai pihak menghasilkan perkembangan yang cukup signifikan. Didukung 16 guru dan tenaga teknis yang ahli di bidangnya, pada Oktober 2020, sejumlah 49 siswa menempuh pendidikan di sekolah yang berada di bawah naungan Yayasan Andreas Sol.
11. SMK Siwa Lima St Joseph, Langgur
SMK Siwa Lima Langgur merupakan karya pendidikan yang dipersembahkan oleh para Bruder MSC. Berawal tahun 1969, Para Misionaris MSC berpikir untuk menciptakan tenaga-tenaga ahli yang siap pakai, baik dalam bidang pertukangan kayu maupun dalam bidang mesin untuk pelayanan ke Papua, Halmahera, Ambon dan lainnya. Dalam perjalanan waktu, lulusan dari SMK Siwa Lima St. Joseph ini mampu mengharumkan nama Indonesia timur, banyak dari mereka yang mendapatkan pekerjaan yang bagus dan berhasil dalam hidupnya. Sejak tahun 2018, tenaga awam dilibatkan menjadi Kepala Sekolah sehingga memberikan peluang kepada awam untuk berkarir agar kaderisasi berjalan baik. Program unggulan dari Sekolah kejuruan ini yakni praktek/magang lapangan yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia serta beasiswa bagi yang berprestasi dari berbagai perusahaan.
Dalam perjalanannya, lulusan SMK Siwa Lima St Joseph mampu mengharumkan nama Indonesia Timur. Alumni sekolah ini berhasil mendapatkan pekerjaan yang bagus dan kehidupan yang layak. Untuk kaderisasi, sejak tahun 2018, tenaga awam dilibatkan menjadi Kepala Sekolah. Program unggulan sekolah kejuruan ini adalah program magang di beberapa perusahaan bereputasi di Indonesia serta tersedianya beasiswa bagi siswa berprestasi dari berbagai perusahaan.
12. Yayasan Lambertus Somar Peduli
Berdiri tahun 2014, Yayasan Lambertus Somar Peduli (LSP) memberikan prioritas kepada anak-anak dan calon kader dari Indonesia Timur. Bekerja sama dengan Yayasan Kasih Mulia, LSP memberikan beasiswa pendidikan, beasiswa pelatihan keterampilan dan kepribadian, serta pendidikan kewirausahaan.
Menurut data Oktober 2020, sudah ada kader-kader yang kembali ke masyarakat dan menjadi agen perubahan. Pelatihan bagi para guru dan pendamping di masyarakat telah dilaksanakan sebanyak 16 kali. Pada tahun 2019, LSP memprakarsai penjualan produk-produk lokal seperti minyak kayu putih Usi Nona, roti kenari Usi Nona, dan kaus dengan motif daerah. Seluruh hasil penjualan digunakan untuk membantu pelayanan di daerah pelosok.