Bunda Maria yang dikenal dalam Gereja Katolik memiliki banyak gelar yang menunjukkan suatu bentuk penghormatan dan devosi Gereja kepada Santa Perawan Maria.
- Ada gelar doktrinal misalnya Maria Bunda Allah, Maria Tetap Perawan, Maria yang dikandung Tanpa Noda Dosa, dan Maria diangkat ke surga.
- Ada gelar devosional yang puitis dan alegoris misalnya Maria Tabut Perjanjian, Menara Gading, Benteng Daud, Bintang Timur, Pintu Surga, Bunda Gereja.
- Ada gelar tempat penampakan atau geografis misalnya Maria di Lourdes, di Fatima, di La Sallete, Medjugorje. Di Indonesia kita kenal ada gua-gua Maria tempat umat senang berdoa di sana: Sendang Sono, Kerep, Jatiningsih dan sebagainya.
(Catatan Pastor J. Mangkey MSC, 8 Desember 2008 tentang “Gelar-gelar pada Santa Maria”)
Sehubungan dengan itu, ada banyak tempat ziarah Santa Maria yang terkenal dipelbagai tempat di dunia, baik yang berbentuk gua, halaman gereja, bukit, gunung, kapel, gereja dan basilika. Adapula aneka ibadat suci kepada Santa Maria dalam bentuk Novena, Rosario, Prosesi yang merupakan bagian penghayatan iman orang Katolik pada Santa Maria.
Bagi Keluarga Chevalier, apa yang istimewa dalam hubungan kita dengan Santa Maria? Sejauh mana penghormatan dan devosi kita, yang mencintai Yesus, Putera Maria kepada Maria?
Pater Jules Chevalier dan Bunda Maria
Pater Jules Chevalier mempunyai pengalaman khusus dengan Santa Maria, Bunda Allah, Bunda Yesus dan Bunda kita. Ketika Jules Chevalier dilahirkan, 15 Maret 1824, keesokan harinya ia langsung dibaptis dan diberi nama Jean Jules. Beberapa hari kemudian Jules Chevalier dibawa ibunya ke Gereja St. Vincentius dan mempersembahkannya kepada Perawan Maria dan kepada Hati Kudus Yesus.
Dalam seluruh hidupnya Pater Jules Chevalier sungguh-sungguh mengalami “pengantaraan Bunda Maria”, dalam usahanya mewujudkan cita-cita mendirikan sebuah “Tarekat atau Kongregasi Religius”, yang digunakan untuk menghadirkan Cinta Kasih Allah secara nyata pada semua orang yang haus akan cinta di dunia ini.
Janji Pater Jules Chevalier Kepada Santa Perawan Maria
Bilamana cita-citanya terkabul, Pater Jules Chevalier berjanji:
- Sebagai pernyataan syukur dan penghormatan pada Santa Perawan Maria, ia akan mencanangkan gelar khusus untuk Bunda Maria yaitu “Bunda Hati Kudus”. Gelar ini menyatakan dua hal yang dekat di hatinya yaitu Hati Kudus Yesus dan Bunda Kita Maria.
- Membuat kontrak khusus dengan Maria untuk mencintainya dengan cara yang khusus.
Gelar ini merupakan keyakinan dan pengalaman serta refleksi Pater Chevalier tentang peranan Maria dalam kehidupannya. Ia hendak menyatakan kedekatan hati yang mendalam antara Ibu Maria dengan Puteranya Yesus. Maria menunjukkan kepada kita Hati Puteranya dan Yesus menunjukkan kepada kita Hati Ibu-Nya. Ketika di Kana, Maria jadi pengantara tuan pesta dan ketika di Kalvari, di bawah Salib Yesus Maria menjadi ibu kaum beriman dan kaum beriman menjadi anak-anaknya.
Devosi Kepada Bunda Hati Kudus
Gelar “Bunda Hati Kudus”mengandung aspek Marial dan Api Misioner bagi Keluarga Chevalier. Sebagai hasil refleksinya, tahun 1857 gelar “Bunda Hati Kudus” pertama kali dicetuskan Pater Jules Chevalier. Tahun 1859 terbentuklah Perkumpulan Persaudaraan Bunda Hati Kudus yang di kemudian hari berkembang di luar Perancis dan Eropa, diprakarsai para Uskup setempat.
Devosi kepada Bunda Hati Kudus begitu marak dan membangkitkan ribuan devosan yang antusias. Banyak sekali surat dan kesaksian akan mukjizat-mukjizat yang terjadi dengan pengantaraan Bunda Hati Kudus yang dimuat dalam majalah-majalah dan surat kabar pada waktu itu.
Secara kronologis, Pusat-Pusat Persaudaraan Bunda Hati Kudus adalah sebagai berikut:
- Eropa: Issoudun, 6 April 1864; Sittard, Belanda, 23 Januari 1867; Osimo, Italia, 8 September 1870; Tarragona, Spanyol, 31 Mei 1871; Innsbruck, Austria, 6 Januari 1872; Roma, Italia, 8 Desember 1872; Averbode, Belgia, 23 Maret 1877; Hiltrup, Jerman, 10 Mei 1898
- Amerika: Watertown, Amerika Serikat, 8 Desember 1876; Quebec, Kanada 31 Mei 1910; Bogota, Kolombia, 8 November 1911.
Tahun 1858-1864: pembangunan Basilika Bunda Hati Kudus di Issoudun, Perancis
Tahun 1869: Pentakhtaan Bunda Hati Kudus di Kapel BHK pada tanggal 8 September. Hari ini merupakan Hari Ziarah Terbesar di Basilika BHK Issoudun Perancis yang dihadiri 30 Uskup, 400 Imam dan ribuan Awam Keluarga Chevalier se-Eropa.
Arti Gelar Bunda Hati Kudus
- Mengindikasikan bahwa Maria terberkati oleh Hati Allah di antara segala wanita
- Hubungan yang erat antara Hati Yesus dan Hati Maria
- Maria adalah Bunda semua orang yang ingin dihantar kepada Hati Anaknya
- Membagikan kenangan keselamatan kekal oleh Anaknya kepada kita.
- Melalui Bunda Yesus seluruh “harta kekayaan” Hati-Nya dicurahkan ke atas dunia.
Jadi Maria adalah “power of intercession”. Secara teologis gelar itu dari Tuhan sendiri dan secara spiritual Pater Chevalier mau mengantar banyak orang ke Sumber Air Hidup yang tak kunjung habis.