Turut berduka cita atas meninggalnya Pater Titus Rahail (Sr), dikenal akrab dengan Pater Titus.
Pater Titus lahir di Watlaar pada 20 September 1936 dan ditahbiskan pada 24 Maret 1965 di Manado. Sejak beliau kecil, Pater Titus sudah tertarik menjadi seorang imam, atas dukungan keluarganya dan menyaksikan karya biarawan-biarawati di sekitar Pater Titus. Perjalanannya menjawab panggilan bukanlah hal mudah. Beliau sering sakit-sakitan dan nyaris menyerah tetapi ia tetap berjuang dengan dukungan “orang-orang baik” hingga ditahbiskan.
Pater Titus merupakan gembala yang baik. Selama berkarya, beliau rajin melayani umat, tekun dan ulet dalam memelihara dan mengembangkan iman umat. Pater Titus juga kerapkali membahagiakan umatnya dengan mengarang lagu-lagu. Hampir di setiap paroki yang ia masuki, beliau mengarang lagu, dari Langgur hingga Cideng, Kristoforus Grogol, Ambon, dan Tual, beliau menuliskan lagu-lagu yang berkesan di hati umatnya.
Sebagai imam MSC, Pater Titus menjalankan tugas utusan yang dipercayakan dengan penuh ketaatan. Beliau selalu siap melakukan setiap pekerjaannya. Semua yang beliau lakukan bersumber dari kehidupan rohaninya yang unggul. Pater Titus tekun memelihara kehidupan rohaninya. Beliau rajin masuk dalam hadirat Tuhan, ibadat pagi, meditasi, ekaristi, bacaan rohani, visitasi sakramen Mahakudus, rekoleksi mingguan, dan banyak lagi. Ia selalu berpesan pada para konfrater agar memperkuat hidup rohani dengan doa dan memperat relasi dengan Tuhan.
Beberapa tahun terakhir, kesehatan Pater Titus kian menurun dan setelah melalui beberapa tindakan medis, beliau menghembuskan nafas terakhirnya pada hari Sabtu, 30 Desember 2023, pukul 23.05 WIT, di RS Hati Kudus Langgur, dalam usia 87 tahun dan berkarya sebagai imam MSC selama 58 tahun.